Jumat, 21 Februari 2014

Haji & Umroh

A. Pengertian Ibadah Haji
Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan dan lain-lain sebagainya. Pergi haji adalah ibadah yang masuk dalam rukun islam yakni rukun islam ke lima yang dilakukan minimal sekali seumur hidup.

A. Pengertian Ibadah Umrah
(bahasa Arab: عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram. Pada istilah teknis syari’ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Ka’bah dan Sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.

B. Syarat Sah Haji
    1. Agama Islam
    2. Dewasa / baligh (bukan mumayyis)
    3. Tidak gila / waras
    4. Bukan budak (merdeka)

B. Syarat Sah Umroh
  1. Beragama Islam
  2. Baligh, dan berakal
  3. Merdeka
  4. Memiliki kemampuan, adanya bekal dan kendaraan
  5. Ada mahram (khusus bagi wanita)
C. Rukun Haji
Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan, maka dinyatakan gagal haji alias tidak sah, harus mengulang di kesempatan berikutnya.
    1. Ihram
    2. Wukuf
    3. Thawaf
    4. Sa’i
    5. Tahallul
    Rukun haji akan dijelaskan pada artikel lain.

C. Rukun Umroh
  1. Ihram, berniat untuk memulai umrah
  2. Thawaf
  3. Sai
D. Persyaratan Muslim yang Wajib Haji
    1. Beragama Islam (Bukan orang kafir/murtad)
    2. Baligh / dewasa
    3. Waras / berakal
    4. Merdeka (bukan budak)
    5. Mampu melaksanakan ibadah haji

D. Perbedaan Umroh & Haji
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.


E. Syarat “Mampu” dalam Ibadah Haji
   1. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya. Sebaiknya haji dilaksanakan ketika masih muda belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur.
  2. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji (onh) pulang pergi serta punya bekal selama menjalankan ibadah haji. Jangan sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi. Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah selama berhaji.
   3. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama berhaji. Bagi wanita harus didampingi oleh suami atau muhrim laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.

Senin, 03 Februari 2014

Cara Memakai Kain Ihram

     Berikut informasi menarik, berita unik dan tutorial tips & trik yang tentunya sangat membantu Anda serta menambah informasi. Cara Mengenakan Kain Ihram dapat Anda baca secara jelas, langkah dan cara mengenakan pakaian ihram lengkap beserta tips triknya di bawah ini :
  1. Yang perlu diperhatikan saat hendak mengenakan kain ihram, pastikan kain bagian bawah adalah kain yang lebih tebal atau lebih panjang dari kain untuk bagian atas. Pengalaman membuktikan, kain yang terlalu panjang di bagian atas akan menyulitkan kita untuk sholat.
  2. Sebelum memakai kain ihram, kita harus mandi besar/junub dan diniatkan untuk mandi berihram.
  3. Jangan lupa melepas ‘dalaman’, karena terlarang bagi kaum laki-laki mengenakan underwear / pakaian yang dijahit saat mengenakan kain ihram.
  4. Saat memakai kain ihram, posisi kedua kaki sebaiknya dibentangkan. Tidak terlalu lebar, namun kira-kira bila kita membentangkan kaki, kain ihram masih bisa menutupi aurat kita. Bila dipakai ukuran pribadi, kira-kira sedikit lebih lebar dari bentangan bahu kita.
  5. Pusar adalah batas atas aurat laki-laki. Sebaiknya mengenakan kain ihram ini melewati pusar, jangan sampai pusar kita kelihatan. Batas bawahnya adalah lutut namun tidak menutupi mata kaki. Jadi ukuran ideal adalah dari atas pusar sampai betis.
  6. Boleh mengenakan sabuk untuk mengencangkan balutan kain bagian bawah.
  7. Saat thawaf, bahu sebelah kanan harus dibuka. Kain bagian atas yang tadinya menutup kedua bahu, diselempangkan di bawah ketiak kanan dan dilampirkan di bahu kiri. Namun bila sholat, sebaiknya kedua bahu kembali ditutupi kain ihram.



Minggu, 02 Februari 2014

Memahami Makna Ibadah Haji

Dimensi ibadah haji yang perlu dipahami tidak hanya terfokus pada ritualnya semata, tapi juga hakikat dari seluruh ibadah yang diperintahkan Allah kepada manusia. Rasulullah SAW pernah ber – sabda, ‘’Ambillah dari aku tata cara berhaji.’‘ Hadis Nabi tersebut menegaskan bahwa segala tata cara dalam berhaji sudah memiliki perincian maknanya masing-masing. ‘’Karena itu, para jamaah haji sangat perlu memahami makna tahapantahap an ibadah haji yang dilakukannya,’‘ kata Guru Besar IPB Bogor, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS. Ia menjelaskan, ketika kita mema – kai pakaian ihram dan meng uman – dangkan talbiyah, itu merupakan cerminan komitmen kita untuk datang memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji. ‘’Pakaian ihram yang sama untuk seluruh jamaah haji juga memiliki makna bahwa kita semua sebagai umat Islam adalah sama di mata Allah,’‘ lanjut da’i kondang yang akrab dipanggil Kiai Didin itu. 

Melaksanakan tawaf di Kabah dan berjalan mengitari Kabah sebanyak tujuh kali, lanjut Kiai Didin, memiliki makna bahwa umat Islam merupakan umat yang dinamis dan jujur. ‘’Tawaf yang dilaksanakan tujuh kali hanya di pelataran Ka’bah saja mencermin kan bahwa segala pekerjaan yang di – lakukan oleh umat Islam hendaknya selalu dilaksanakan di jalan Allah dan hanya berdasarkan petunjuk Allah SWT,’‘ tandas Ketua Umum BAZNAS itu. Sedangkan berlari-lari kecil antara bukit Shafa den Marwah ketika sa’i, kata Didin, memiliki makna bahwa kita tidak boleh berputus asa terhadap rahmat Allah. ‘’Sama dengan Siti Hajar (istri Nabi Ibrahim) yang tidak berputus asa memohonkan keselamatan anaknya dan mencarikan air untuk anaknya, Ismail yang tengah menangis kehausan,’‘ paparnya. Bagaimana dengan tahalul? Ritual haji tersebut pun mengandung makna yang sangat dalam. ‘’Mencukur rambut merupakan bukti syukur kita dan kepatuhan kita terhadap perintah Allah SWT dengan mengorbankan sesuatu yang amat kita sayangi. 

Dalam hal ini, mengorbankan hal yang kita cintai tersebut direpresentasikan oleh mencukur rambut,’‘ tuturnya. Ia pun mengupas makna melempar jumrah, yakni agar kita menjauhkan diri dari segala sifat buruk yang biasa dimiliki setan. ‘’Segala sifat iri, dengki, sombong, dan takabur merupakan sebagian dari sifat buruk yang terda – pat dalam diri setan yang coba kita hilangkan dengan cara melempar jumrah,’‘ ungkapnya. Selain memahami makna tahapantahapan ibadah haji, Didin juga mengingatkan para calon jamaah haji agar menghindari atau meninggalkan hal-hal yang dilarang, khususnya selama mengerjakan ibadah haji. ‘’Selama kita berhaji, janganlah berbicara kotor, jangan bercumbu, dan jangan saling berbantahan sesama umat Muslim. Tidak kalah pentingnya, jangan pernah menyombongkan diri,’‘ tegasnya. Karena itulah, sebelum melaksanakan ibadah haji, para calon jamaah haji perlu meningkatkan pemahamannya tentang Islam maupun tatacara berhaji yang sebaik-baiknya. ‘’Lakukanlah persiapan dengan ba – nyak membaca buku dan bertanya kepada orang yang telah pernah menunaikan ibadah haji sebelumnya,’‘ Kiai Didin menyarankan. Ustadz H Bobby Herwibowo, Lc mengatakan karena ibadah haji merupakan ibadah yang apabila mampu wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, maka perlu pemahaman ilmu keagamaan yang baik. ‘’Ketika kita sedang melaksanakan rukun haji seperti tawaf, sa’i, dan melempar jumrah kita harus memahami hakikat dari rukun yang kita laksanakan tersebut,’‘ kata anggota Dewan Pengawas Syariah Baznas Dompet Dhuafa Republika. 

Ia menambahkan, karena haji merupakan puncak dari seluruh perintah Allah, maka dimensi ibadah yang perlu dipahami tidak hanya terfokus pada haji semata tapi juga hakikat dari seluruh ibadah yang diperintahkan Allah kepada manusia. ‘’Ibadah haji tidak hanya tergantung pada pelaksanaan rukun dan wajibnya semata tapi juga harus dilengkapi dengan perbaikan akhlak yang semakin menuju kemu – liaan,’‘ jelas Bobby yang juga Direktur Program dan Pembimbing Haji dan Umrah Dompet Dhuafa Travel. Al Amin Mulia Lestari Tawarkan Paket Super VIP Mulai tahun 2009, biro perjalanan haji dan umrah Al Amin Mulia Lestari memiliki paket Super VIP. ‘’Sejauh ini sudah ada 60 orang jamaah yang mendaftar untuk berangkat haji bersama Al Amin tahun ini,’‘ ujar Nurmiatun Kadiman, Marketing Executive Al Amin Mulia Lestari.

Menurut Nurmiatun, salah satu keistimewaan paket Super VIP yang ditawarkan biro perjalanan yang berkantor di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan ini, adalah hotel yang akan ditempati jamaah merupakan hotel bintang lima. Selain itu, jamaah haji Super VIP baru akan berangkat menjelang Idul Adha sehingga jamaah tidak terlalu lama berada di Tanah Suci. ‘’Untuk paket yang biasa, hotel yang dipergunakan berfasilitas bintang empat. Selain itu, jamaah haji dengan paket keberangkatan yang biasa lebih lama karena mereka berangkat terlebih dahulu dibandingkan dengan jamaah Super VIP,’‘ lanjut Nurmiatun. Untuk persiapan manasik haji, Nurmiatun mengakui baru akan dilaksanakan setelah jamaah mendapatkan kepastian akan mem – peroleh kursi pada tahun ini. Apabila belum di – peroleh kepastian kursi dari Departemen Agama, menurut Nurmiatun, pihak Al Amin Mulia Lestari belum akan melakukan persiapan manasik bagi para jamaahnya. ‘’Kami merencanakan manasik haji pada bulan Juni, Juli, dan puncaknya setelah Idul Fitri. Pada persiapan akhir setelah Lebaran nanti kami akan mengadakan persiapan di Puncak, Bogor, selama tiga hari dua malam,’‘ jelas Nurmiatun. 

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di Puncak tersebut, akan dijadikan kesempatan bagi para jamaah untuk saling bersosialisasi dan menjalin keakraban sebelum keberangkatan. Dalam kesempatan tersebut, jamaah akan diberikan pengarahan teori sekaligus buku pan – duan dari Departemen Agama. ‘’Kami juga memiliki motivator yang akan berbicara pada jamaah sekaligus memberikan materi,’‘ jelas Nurmiatun. Mengenai ibadah umrah, Nurmiatun menjelaskan bahwa Al Amin Mulia Lestari mulai memberangkatkan jamaah umrah 30 Maret yang lalu. ‘’Dalam sebulan kami memberangkatkan jamaah umrah minimal satu kali. Tapi, apabila menuruti jadwal yang ada, kami memberang – katkan jamaah umrah sebulan tiga kali atau setiap 10 hari sekali,’‘ ujarnya. Untuk ibadah umrah, tersedia paket umrah selama sembilan hari atau 12 hari. Pesawat yang dipergunakan adalah Garuda Indonesia. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan sebelum berangkat umrah. ‘’Manasik hanya akan dilakukan satu minggu sebelum berangkat, tepatnya hari Sabtu sebelum keberangkatan,’‘ kata Nurmiatun.ci2/yto 

- See more at: http://www.jurnalhaji.com/berita/memahami-makna-ibadah-haji

Selasa, 28 Januari 2014

Keutamaan Umrah

Setiap orang pasti merindukan tanah suci, apalagi Ka’bah di tanah haram Makkah. Di tempat tersebut ada dua aktivitas ibadah yang mulia yaitu umrah dan haji. Untuk umrah sendiri bisa dilakukan setiap saat. Sedangkan haji hanya khusus di bulan haji, bulan Dzulhijjah.
Umrah sendiri memiliki beberapa keutamaan.

1. Umrah adalah jihad sebagaimana ibadah haji

‘Aisyah berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ».
Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).

2. Menghapus dosa di antara dua umrah

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

3. Umrah menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa

Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
Ibadah mulia ini pun dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat baik tatkala beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup atau pun ketika sudah tiada. Ini pun menunjukkan kemuliaan ibadah tersebut.
Semoga Allah mudahkan kita melakukan ibadah yang mulia ini. Wallahu waliyyut taufiq.
ReferensiShahih Fiqh Sunnah, Abu Malik, terbitan Maktabah Taufiqiyah, 2/276.